Cadmium (Cd) terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit (renik) dan
bersifat tidak larut dalam air. Cd dan bermacam bentuk persenyawaannya
dapat masuk ke lingkungan perairan sebagai efek samping dari aktivitas
manusia. Cd dalam konsentrasi berlebih dapat membawa sifat racun yang
merugikan semua organisme hidup, bahkan berbahaya untuk manusia. Dalam
tubuh biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami
peningkatan dengan adanya proses biomagnifikasi di badan perairan.
Tingkatan biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah Cd
yang terakumulasi. Bila jumlah Cd yang terakumulasi melebihi ambang maka
biota dari level tertentu dalam rantai makanan akan mengalami kematian
bahkan kemusnahan (Palar, 1994).
Menurut Effendi (2003), Cd bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah dan kemandulan pada pria dewasa. Kasus keracunan Cd yang terkenal adalah timbulnya penyakit itai-itai di Jepang ditandai dengan rasa sakit pada tulang dan terjadi pengeroposan tulang. Toksisitas Cd dipengaruhi oleh pH dan kesadahan . Selain itu keberadaan Zn dan Pb dapat meningkatkan toksisitas Cd.
Berdasarkan standar WHO, kadar Cd maksimum pada air yang diperuntukkan bagi air minum adalah 0.005 mg/l. Pada perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan pertanian dan peternakan, kadar Cd sebaiknya tidak melebihi 0.005 mg/l. Untuk melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar Cd sekitar 0.0002 mg/l ?(Moore, 1991 dalam Effendi, 2003). Level maksimum konsentrasi Cd dalam ikan dan produk perikanan sesuai ketentuan FDA tahun 1998 adalah 3 – 4 ppm berlaku di Amerika Serikat dan 0.5 - 1.0 mg/kg berat basah untuk Negara-negara Eropa (Huss, dkk., 2003).
Menurut Effendi (2003), Cd bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah dan kemandulan pada pria dewasa. Kasus keracunan Cd yang terkenal adalah timbulnya penyakit itai-itai di Jepang ditandai dengan rasa sakit pada tulang dan terjadi pengeroposan tulang. Toksisitas Cd dipengaruhi oleh pH dan kesadahan . Selain itu keberadaan Zn dan Pb dapat meningkatkan toksisitas Cd.
Berdasarkan standar WHO, kadar Cd maksimum pada air yang diperuntukkan bagi air minum adalah 0.005 mg/l. Pada perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan pertanian dan peternakan, kadar Cd sebaiknya tidak melebihi 0.005 mg/l. Untuk melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar Cd sekitar 0.0002 mg/l ?(Moore, 1991 dalam Effendi, 2003). Level maksimum konsentrasi Cd dalam ikan dan produk perikanan sesuai ketentuan FDA tahun 1998 adalah 3 – 4 ppm berlaku di Amerika Serikat dan 0.5 - 1.0 mg/kg berat basah untuk Negara-negara Eropa (Huss, dkk., 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar